Jumat, 06 Mei 2016

3 Tips memulai bisnis properti

~ Berinvestasi di properti saat ini telah banyak digemari masyarakat. Hal ini tak lain karena harga properti cenderung naik dari tahun ke tahun walaupun kondisi eknomi nasional tidak stabil.

Bagi kamu yang ingin masuk di bisnis properti, tentu ini merupakan sebuah tantangan tersendiri. Pasalanya ketika anda telah memutuskan menjadi pebisnis properti ada beberapa hal penting yang harus di pahami.

Pada umumnya berbisnis properti adalah investasi jangka panjang, dan tak seorang pun ingin rugi dengan uang yang telah di investasikan.

Sebagai investor memang tidaklah mudah, antara untung dan rugi, namun ketika memulainya anda tidak perlu khawatir jika memang benar-benar punya tekad kuat. Seperti pepatah singkat mengatakan “jangan takut mencoba jika tidak pernah melakukannya”.

Untuk memulai membangun bisnis proeperti, berikut beberapa hal penting yang perlu anda pahami seperti dituturkan penasehat properti Alycia Inglis.

1.PUNYA GAMBARAN BESAR

Mulailah dengan membuat gambaran besar. Hal ini akan membantu anda mengatur starategi. Tanyakan kepada diri sendiri, apa yang ingin anda capai dengan berinvesatasi properti?

Apakah untuk tempat tinggal, jika ya, apakah untuk jangka panjang atau hanya jangka pendek dan menengah (1-5 tahun) sebelum membangun rumah lain? Atau apakah murni untuk membangun kekayaan jangka panjang melalui bisnis properti?
Hal ini sangat penting untuk di pahami. Silahkan ambil waktu untuk berpikir tentang tujuan yang akan membantu memperjelas strategi anda.

2.MELIHAT KEMAMPUAN DIRI SENDIRI
Ketahuilah kemampuan finansial anda, terkait besar utang atau cicilan yang bisa anda bayar setiap bulan dari total pendapatan yang anda terima. Ini merupakan cara yang bagus terkait penentuan anggaran.

Point ini menjadi penting, melihat kenyataan banyak orang yang ternyata tak benar-benar memiliki anggaran. Jadi kita penting untuk memahami arus kas untuk melihat apa yang anda mampu untuk disisihkan untuk membayang angsuran KPR.

3.DEPOSIT

Point ini menentukan berapa banyak deposito yang dimiliki. Hal ini mencakup penghematan kas atau bahkan menggunakan nilai ekuitas dalam properti lain. Jika kamu perlu untuk menyimpan lebih. Ketahui berapa banyak anda dapat menyimpan setiap bulan dan beban apa yang tidak perlu untuk dapat memotong kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar