Ada beberapa aturan yang membuat orang berhasil menjadi kaya dan yang lain tetap jalan di tempat. Pola ini jugalah yang membedakan antara kelas bawah, menengah dan kelas atas. Ya, seperti yang kerap di jelaskan oleh Robert Kiyosaki bahwa orang miskin ketika mereka punya penghasilan, semua uang yang di hasilkan akan di keluarkan untuk kebutuhan konsumtif.
Sedangkan kelas menengah ketika mereka memiliki penghasilan, sebagian uang mereka akan digunakan untuk kebutuhan konsumtif dan sebagian lagi akan dibelikan barang yang berupa liabilities atau kebutuhan yang bersifat tanggungan.
Berbeda dengan orang kaya dimana ketika mereka mendapat penghasilan, maka sebagian tetap akan di sisihkan untuk kebutuhan yang bersifat primer dan tidak lupa sebagian dari uang mereka tetap di sisihkan untuk membangun aset.
Nah jika kita ingin kaya, tentu kita harus punya cara yang tepat untuk mengelola uang seperti penhasilan dari gaji yang kita terima. Perusahaan konsultan perencanaan keuangan independen yang berfokus di finansial memberikan tips penting mengenai cara mengelola keuangan dari gaji yang diterima.
Menurutnya gaji yang diterima idealnya di konsumsi sebanyak 50 presen, ujar Rina Dewi Lina, Chief Chief Executive Officer Fokus Finansial. Rina mengatakan setengah gaji yang diterima setiap bulan idealnya dipakai untuk kebutuhan konsumsi, transfortasi dan kebutuhan lain seperti jalan-jalan. Dan sisanya kita harus punya utang, ujar Rina.
Utang yang dimaksud adalah utang yang sifatnya meningkatkan aset, seperti pembelian properti. Sedangkan untuk utang yang bersifat konsumtif seperti cicilan barang, Rina menyarankan agar jumlahnya tidak sampai melebihi 15 persen dari total gaji yang diterima.
Lebih lanjut Rina menjelaskan, bagi generasi muda yang lahir di era 1981-1994 (Gen Y), agar bisa mulai menabung sejak mulai bekerja. “Usahakan sebisa mungkin menekan konsumsi hanya 50 persen saja.” Sisanya harus mulai bisa cicil KPR rumah. Dan sepuluh persen bisa ditabung atau investasi, ujarnya.
Itulah sedikit tips finansial untuk mengelola gaji yang perlu kita cermati guna membangun aset. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar